Dalam mengelola lembaga hendaknya melihatnya bukan hanya pada fakta-fakta saat ini, namun harus lebih jauh melihat kedepan. Hal itu disampaikan oleh Dr. Abdul Kholiq, M.Ag, Pembina yayasan Miftahul Huda Beringin (YMHB), yayasan penaung MI Miftahul Akhlaqiyah, di hadapan peserta koordinasi yayasan dan lembaga YMHB, Ahad (14/3)
“Yang dipikirkan jangan hari ini, tapi hari selanjutnya, bahkan 10 tahun yang akan datang,” ungkapnya.
Menurutnya pengelolaan lembaga juga harus dikonsep dengan bagus dan tidak asal jalan saja, harus ada aturan main yang baku. Aturan main dimaksud adalah seperangkat aturan yang mengikat sesuai AD ART lembaga yang dibuat untuk perjalanan sebuah lembaga
Sedangkan dari sisi spiritual, menjadi pengelola yayasan juga sebuah takdir, maka takdir tersebut harus dilaksanakan sebaik mungkin sesuai tugas dan fungsinya.
“Kalau tidak, berarti kita tidak menerima takdir Allah,” sambung pria yang juga menjabat wakil rektor 2 UIN Walisongo ini.
Dirinya berpesan pula agar semua pihak kompak tanpa mencari kambing hitam, sekira ada permasalahan dalam pengelolaan lembaga.
“Saat ini bukan saatnya cari kambing hitam, bukan saatnya cari siapa yang benar siapa yang salah, rugi energi,” pungkasnya.
